Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Setelah Operasi Pengecilan Lambung, Pasien Obesitas Lupa Lapar

image-gnews
Pasien obesitas Ny.S, 39 tahun, asal Karawang tengah dirawat inap di RSHS Bandung. Beratnya mencapai 148 kilogram. TEMPO/ANWAR SISWADI
Pasien obesitas Ny.S, 39 tahun, asal Karawang tengah dirawat inap di RSHS Bandung. Beratnya mencapai 148 kilogram. TEMPO/ANWAR SISWADI
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Tim dokter Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung telah membedah lambung pasien obesitas Ny. S hingga tersisa sepertiganya. Pasca operasi, ada beberapa penanganan khusus terkait pola makan, di antaranya terkait dengan masalah lupa lapar.

Bava: Pasien Obesitas Sukses Jalani Pengecilan Lambung di RSHS Bandung

Ny.S pasien dari Karawang, Jawa Barat menjalani bedah bariatrik, Senin, 18 Februari 2019.
Operasinya berjalan lancar selama dua jam 15 menit. Sebelum operasi, dokter memeriksa kondisi lambung pasien yang akan dibedah dengan metode endoskopi. “Lambungnya sehat untuk dilakukan pemotongan,” kata dr. Reno Rudiman pasca operasi.

Spesialis konsultan bedah digestif (pencernaan) di RSHS Bandung itu mengatakan, selama dua pekan pasca operasi pasien hanya boleh mendapat asupan cair seperti susu dan sup atau minuman.

Bubur baru bisa setelah dua pekan serta mulai dicoba makanan padat lainnya. Pantangannya, kata Reno, yaitu makanan manis dan minuman bersoda. Alasannya, kedua jenis asupan itu bisa membuat perut pasien kembung karena ukuran dan kapasitas lambungnya telah mengecil.

Selain itu, makanan manis bisa mempengaruhi keseimbangan gula darah. “Dampaknya
bisa pusing, keringat dingin, mual,” ujar Reno.

Gorengan masih bisa dilahap dalam porsi kecil. Pasien juga harus mengkonsumsi vitamin lengkap setiap hari hingga seumur hidup. Dalihnya, vitamin dari makanan bakal berkurang seiring sedikitnya asupan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan pola makan seperti itu penyusutan bobot sudah mulai berjalan. Harusnya dalam satu bulan pertama setelah operasi kata Reno, berat tubuh pasien obesitas bisa turun 10-15 kilogram.

Kemudian biasanya akan turun terus sampai antara 6-12 bulan. “Akan mencapai berat badan yang ideal sesuai keinginannya,” kata Reno.

Berbeda dengan orang normal yang makan tiga kali sehari, pasien bisa lebih karena lambungnya telah menjadi kecil. Intensitasnya jadi lebih sering tapi asupannya sedikit-sedikit.

Terkait pola makan pasien itu, pihak keluarga harus terus memantau dan mengingatkan karena pasien bisa lupa lapar. “Nafsu makan kan karena sensor laparnya terbuang dia jadi tidak merasa lapar dengan makanan yang sedikit itu.”

Paling tidak sehari pasien bisa makan 5-6 kali sehari atau tiap tiga jam sekali sebelum tidur dengan porsi kecil-kecil. Pola makan itu mulai berlaku dua minggu pasca operasi. “Nanti dia yang akan mengatur polanya seperti apa. Kalau sibuk aktivitas tidak ada rasa lapar dia bisa lupa.”

Simak artikel lainnya tentang pasien obesitas RS Hasan Sadikin di kanal Tekno Tempo.co.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

1 jam lalu

Ilustrasi ruang tunggu di Rumah Sakit/ Bethsaida Hospital
3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

Ini strategi Bethsaida Hospital untuk menarik pasien berobat di dalam negeri


Kilas Balik Operasi Batu Ginjal Sebesar Kepala di Indonesia, Kasus Langka namun Tak Masuk Rekor Dunia

9 jam lalu

Batu ginjal.
Kilas Balik Operasi Batu Ginjal Sebesar Kepala di Indonesia, Kasus Langka namun Tak Masuk Rekor Dunia

Di Indonesia pernah ditemukan kasus batu ginjal langka. Ukurannya sebesar kepala manusia.


Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

1 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas berolahraga. Kevin Frayer/Getty Images
Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.


Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

1 hari lalu

Parto Patrio  di Trans TV, Jakarta, 13 November 2002. [TEMPO/ Rendra].
Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

Komedian Parto Patrio sedang menjalani pemulihan usai operasi batu ginjal. Lantas, apa yang menyebabkan dan tanda-tanda dari penyakit ini?


Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

5 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.


10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

8 hari lalu

Ilustrasi makanan manis seperti cupcakes. Unsplash.com/Viktor Forgacs
10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

Ada banyak efek makanan manis yang tidak bagus untuk kesehatan, di antaranya bisa meningkatkan risiko diabetes hingga bertumbuhnya sel kanker.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

15 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

15 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

15 hari lalu

Winter Aespa. Foto: Kpop Wiki
Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

Winter aespa menjalani masa pemulihan untuk penyakit pneumothorax, apa saja penyebab dan gejalanya?


Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

16 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.